BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sulit dibayangkan
bagaimana proses pembelajaran akan berlangsung secara logis dan sistematis
serta dapat memperoleh hasil yang maksimal apabila para guru atau instruktur
yang akan melaksanakan tugas kegiatan mengajar atau memberikan suatu pelatihan
tidak memiliki perencanaan mengajar atau pelatihan. Tanpa adanya perencanaan,
kegiatan pembelajaran mungkin saja bisa dilaksanakan, akan tetapi karena tanpa
adanya perencanaan yang akan berfungsi sebagai pedoman operasionalnya, maka
pembelajaran akan banyak terjadi spontanitas (situasional) didasarkan pada apa
yang diingat oleh guru/ instruktur pada saat terjadinya proses pembelajaran.
Dengan kata lain, jika
mengajar tanpa adanya perencanaan, guru akan mengadapi kesulitan untuk
mengontrol dan mengendalikan pencapaian sasaran pembelajaran atau kompetensi
yang yang harus dicapai, materi apa yang harus disampaikan yang sesuai dengan
upaya pencapaian kompetensi, bagaimana proses pembelajaran harus dilakukan,
sarana dan fasilitas pembelajaran apa yang harus disediakan, serta bagaimana
kegiatan evaluasi harus dilakukan.
Oleh karena itu bagi
guru dan para instruktur yang bertugas melaksanakan pembelajaran, perencanaan
atau satuan pembelajaran sangat penting dan mutlak menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari tugas profesionalnya sebagai fasilitator pembelajaran, salah
satunya bagaimana mengukur (evaluasi) tingkat keberhasilan penguasaan siswa
menjadi jelas dan sistematis”.
Melalui tugas ini
diharapkan mahasiswa dapat menyelaraskan antara berbagai konsep teori dengan
kondisi objektif. Demikian pentingnya kegiatan perkuliaan ini, maka tugas
rangkuman ini disusun guna melengkapi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran.
B.
Tujuan Penulisan
Tujuan
Penulisan tugas rangkuman ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk lebih memantapkan dan menguasai
pemahaman isi materi evaluasi pembelajaran
2. Untuk menambah pengetahuan mengenai
evaluasi pembelajaran.
3.
Untuk memahami proses pembelajaran.
C.
Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan tugas rangkuman adalah sebagai berikut :
KATA
PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN Mengemukakan tentang latar belakang,
tujuan, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II KONSEP DASAR EVALUASI Pembahasan konsep dasar evaluasi
pembelajaran yang berisi tentang definisi evaluasi pendidikan serta hubungan
antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi,
BAB III TUJUAN DAN KEGUNAAN EVALUASI Pembahasan
mengenai tujuan atau fungsi evaluasi dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran.
BAB IV MODEL
EVALUASI BEBAS TUJUAN (GOAL FREE EVALUATION MODEL)
Pembahasan mengenai evaluasi bebas tujuan.
BAB V
KESIMPULAN
LAMPIRAN
BAB
II
KONSEP
DASAR EVALUASI
A. Hubungan Antara Pengukuran,
Penilaian, Dan Evaluasi
Dalam
setiap melakukan pekerjaan evaluasi, terdapat beberapa istilah yang seringkali
kita jumpai yaitu evaluasi, pengukuran, dan penilaian. Sementara orang lebih
cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama.
Akan tetapi ada juga yang membedakan istilah tersebut. Untuk dapat mengadakan penilaian,
kita mengadakan pengukuran terlebih dahulu, sedangkan evaluasi mencakup
kedua langkah tersebut.
- Mengukur
adalah
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang lebih cenderung bersifat kuantitatif.
- Menilai
adalah
mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan kriteria tertentu yang lebih
cenderung bersifat kualitatif.
- Kegiatan
evaluasi mencakup kedua langkah diatas, yakni mengukur dan
menilai.
B.
Definisi Evaluasi Pendidikan
Evaluasi
merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui
bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta
hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan
tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily, 2000 : 220).
Menurut
Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi adalah “the process of delineating,
obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif
keputusan.
Masih
dalam Lababa (2008), Worthen dan Sanders mendefenisikan “evaluasi sebagai usaha
mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat
berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur
tertentu”. Tague-Sutclife (1996 : 1-3), mengartikan evaluasi sebagai "a
systematic process of determining the extent to which instructional objective
are achieved by pupils"
Evaluasi
bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan merupakan
kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah
berdasarkan tuiuan yang jelas.
Ralph Tyler (Arikunto, S. 2003: 3) menyatakan bahwa
“evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana
keberhasilan tujuan pendidikan sudah tercapai”.
Cronbach
dan Stufflebeam (Arikunto, S. 2003: 3) menyatakan bahwa
“evaluasi merupakan proses yang bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan
tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan”.
Wand
dan Brown (Nurkancana, W. 1986: 1) menyatakan bahwa
“evaluasi merupakan suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan dunia pendidikan.
Worten,
Blaine R, dan James R, Sanders,( 1987) antara lain memberi informasi yang
dipakai sebagai dasar untuk membuat kebijaksanaan dan keputusan, menilai hasil
yang dicapai para pelajar, menilai kurikulum, memberi kepercayaan kepada
sekolah, memonitor dana yang telah diberikan, memperbaiki materi dan program
pendidikan.
BAB
III
TUJUAN
DAN KEGUNAAN EVALUASI
A.
Tujuan dan Fungsi Penilaian
1.
Penilaian berfungsi selektif
Memiliki beberapa tujuan:
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah
tertentu
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau
tingkat berikutnya
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat
beasiswa
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan
sekolah dan sebagainya.
2.
Penilaian berfungsi diagnosik
Diagnosa bertujuan adalah untuk
mengetahui kebaikan dan sebab-musabab kelemahan yang terjadi, sehingga akan
lebih mudah mencari solusinya.
3.
Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Pendekatan
yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok.
Tujuan sudah jelas yaitu untuk menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang
siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian.
4.
Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Tujuannya
adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Keberhasilan suatu program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu faktor guru,
metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem administrasi.
B.
Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Diantara
kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan
adalah:
1. Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna
memperoleh informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka
pelaksanaan program pendidikan.
2.
Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program
pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai.
3. Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya
usaha perbaikan, penyesuaian, dan penyempurnaan program pendidikan yang
dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang
dicita-citakan akan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.
BAB
IV
MODEL
EVALUASI BEBAS TUJUAN
(GOAL
FREE EVALUATION MODEL)
A. Pengertian Goal Free Evaluation Model
Evaluasi model goal free, focus pada
adanya perubahan perilaku yang terjadi sebagai dampak dari program yang
diimplementasikan, melihat dampak sampingan baik yang diharapkan maupun yang
tidak diharapkan, dan membandingkan dengan sebelum program dilakukan. Evaluasi
juga membandingkan antara hasil yang dicapai dengan besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk program tersebut atau melakukan cost benefit analysis.
Goal Free evaluation
Model (evaluasi bebas tujuan) Model evaluasi yang
dikembangkan Michael Scriven ini berbeda dengan model dari Tyler. Jika model
yang dikembangkan tyler evaluator terus menerus memantau sejak awal proses,
terus melihat sejauhmana tujuan telah tercapai. Dalam model ini tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi
tujuan program, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pelaksanaan program,
dengan cara mengidentifikasi
penampilan-penampilan yang terjadi, baik yang diharapkan (positif) maupun yang
tidak diharapkan (negative). Fungsi evaluasi bebas tujuan adalah untuk
mengurangi bias dan menambah objektifitas. Dalam evaluasi yang berorientasi
pada tujuan, seorang evaluator secara subjektif persepsinya akan membatasi
sesuai dengan tujuan. Padahal tujuan pada umumnya hanya formalitas dan jarang menunjukkan
tujuan yang sebenarnya dari suatu proyek. Lagipula, banyak hasil program
penting yang tidak sesuai dengan tujuan program. Evaluasi bebas tujuan berfokus
pada hasil yang sebenarnya bukan pada hasil yang direncanakan. Dalam evaluasi bebas tujuan ini, memungkinkan
evaluator untuk menambah temuan hasil atau dampak yang tidak direncanakan.
Terdapat
beberapa alasan mengapa para ahli mempertimbangkan evaluasi dengan
pendekatan
yang bebas tujuan. Fungsi evaluasi bebas tujuan adalah untuk mengurangi
bias
dan menambah objektifitas.
B.
Ciri
– Ciri Evaluasi Bebas Tujuan
Beberapa ciri evaluasi bebas tujuan di
antaranya :
1) Evaluator sengaja menghindar untuk
mengetahui tujuan program
2)
Tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu tidak dibenarkan menyempitkan
fokus evaluasi
3) Evaluasi bebas tujuan berfokus pada
hasil yang sebenarnya, bukan pada hasil
yang direncanakan
4)
Hubungan evaluator dan manajer atau dengan karyawan proyek dibuat seminimal
mungkin
5) Evaluasi menambah
kemungkinan ditemukannya dampak yang tidak diramalkan
C.
Pengaruh
Suatu Tujuan
|
Sesuatu
progam dapat mempunyai tiga jenis pengaruh.
1. Pengaruh
Sampingan yang negatif
Yaitu
pengaruh sampingan yang tidak dikehendaki oleh program ini seperti orang
meminum obat atau pengobatan yang
sering mempunyai efek sampingan yang tidak dikehendaki . Dalam
hal pelaksanaan program juga
dapat terjadi efek sampingan. Misalnya
program – program untuk orang miskin disamping
membantu kehidupan orang miskin
juga dapat membuat penerima layanan
program menjadi malas bekerja.
2. Pengaruh
positif yang ditetapkan oleh tujuan
program
Suatu
program mempunyai tujuan yang ditetapkan oleh rencana program. Tujuan program merupakan apa yang akan dicapai atau
perubahan atau pengaruh yang diharapkan dengan layanan atau perlakuan program.
3.
Pengaruh sampingan positif
Yaitu
pengaruh positif program di luar
pengaruh positif yang ditentukan oleh tujuan
program . Misalnya tujuan dari
BLT adalah untuk orang miskin adalah subsidi kepada orang miskin karena pemerintah menaikan harga minyak tanah. Tujuannya adalah untuk
membantu orang miskin agar dapat membeli minyak tanah yang diperlukannya.
Akan tetapi , bantuan tersebut dapat
dipergunakan untuk berdagang yang dapat mengentaskan kemiskinan dan
menumbuhkan ekonomi diasuatu desa jika penerima mempunyai jiwa
kewirausahaan yang tinggi
BAB V
KESIMPULAN
Dari definisi evaluasi di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang
sistematis untuk menilai rancangan, selanjutnya menyajikan informasi dalam
rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu
program. Evaluasi meliputi mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka
pengambilan keputusan. Hubungan antara pengukuran dan penilaian saling
berkaitan. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau
atas dasar ukuran atau kriteria tertentu (meter, kilogram, takaran dan
sebagainya), pengukuran bersifat kuantitatif.
Penilaian berarti menilai sesuatu.
Sedangkan menilai itu mengandung arti, mengambil keputusan terhadap sesuatu
yang berdasarkan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau
bodoh dan sebagainya. Dan penilaian bersifat kualitatif. Hal ini sejalan dengan
apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2009 : 3) bahwa mengukur adalah
,membandingkan sesuatu dengan satu ukuran (bersifat kuantitatif), menilai
adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk
(bersifat kualitatif), dan evaluasi meliputi kedua langkah tersebut di atas.
Pendapat
lain mengenai evaluasi disampaikan oleh Arikunto dan Cepi (2008 : 2),
bahwa:Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi
dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision
maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang
telah dilakukan.
Sedangkan
Uzer (2003 : 120), mengatakan bahwa: Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh
seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari
dua hal atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan
atau keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka
alternatif-alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian nilai
itu harus memerlukan pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk
proses pengambilan keputusan.
Lampiran.
Daftar Pustaka
Cronbach, Lee J, 1963 Course Improvement trough
Training and Society for Valuation ,
Teacher College record, 64 : 672 – 683
Scriven, Michael. 1973 Goal – Free Evaluation . In School
Evaluation The politiks and Process.
Ernest R. House Ed Berkeley A : McCuthan 60-106
Stufflebeam, Daniel L, 1999a Fondation modelfor 21” Century program evaluation.
Kalamazoo, MI : The Evaluation Centre, Western Michigan
University.
Latihan
Soal Evaluasi Bebas Tujuan
1.
Evaluasi merupakan bagian
dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek
evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi
sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah
kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian
atau penaksiran. Pengertian tersebut merupakan pendapat dari seorang ahli yang
bernama...
a. (Echols dan Shadily, 2000 : 220)
b. Ralph Tyler (Arikunto, S. 2003: 3)
c.
Wand dan Brown (Nurkancana, W. 1986: 1)
d.
Worten,
Blaine R, dan James R, Sanders,( 1987)
2.
Kegiatan mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan kriteria tertentu yang lebih cenderung bersifat kualitatif.
Adalah pengertian dari ...
a.
Menilai
b.
Mengukur
c.
Mengevaluasi
d.
Membandingkan
3.
Model Evaluasi yang focus pada adanya perubahan
perilaku yang terjadi sebagai dampak dari program yang diimplementasikan,
melihat dampak sampingan baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan, dan
membandingkan dengan sebelum program dilakukan. Adalah pengertian dari model evaluasi ...
a. Model
Evaluasi Berbasis tujuan
b. Model Evaluasi Bebas Tujuan
c. Model
Evaluasi Adversary
d. Model
Evaluasi Responsip
4.
Dari pernyataan dibawah ini yang bukan ciri dari model
evaluasi bebas tujuan adalah ...
a.
Hubungan
Evaluator dan manajer atau dengan karyawan proyek dibuat seminimal
b.
Evaluasi bebas tujuan berfokus pada
hasil yang sebenarnya, bukan pada hasil
yang
direncanakan
c.
Tujuan yang telah dirumuskan terlebih
dahulu tidak dibenarkan menyempitkan fokus
evaluasi
d. Tujuannya
mengukur apakah tujuan yang
ditetapkan oleh kebijakan, program atau
proyek dapat dicapai atau tidak.
5.
Yang menjadi tokoh dari metode evaluasi bebas tujuan
adalah ...
a. Ralph W
tyler
b. Hansen and
McNeal
c. Michael
Scriven
d. Daniel Leroy
Stufflebeam
6. Model
evaluasi bebas tujuan memiliki beberapa pengaruh “dari pernyatann dibawah ini pengaruh
sampingan yang tidak dikehendaki oleh program ini seperti orang meminum
obat atau pengobatan yang sering mempunyai efek sampingan yang tidak dikehendaki .
Dalam hal pelaksanaan program juga
dapat terjadi efek sampingan.
Misalnya program – program untuk orang
miskin disamping membantu
kehidupan orang miskin juga dapat
membuat penerima layanan program menjadi malas bekerja. Pengaruh tersebut termasuk kedalam pengaruh ...
a. Pengaruh
sampingan yang negatif
b. Pengaruh positif
c. Pengaruh
positif yang ditentukan oleh tujuan
d. Pengaruh sampingan yang positif
7.
Fungsi yang tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan suatu
program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu faktor guru, metode mengajar,
kurikulum, sarana dan sistem administrasi...
a.
Penilaian berfungsi selektif
b.
Penilaian berfungsi diagnostik
c.
Penilaian berfungsi sebagai penempatan
d.
Penilaian berfungsi sebagai pengukur
keberhasilan
8.
Dari definisi penerapan prosedur ilmiah
yang sistematis untuk menilai rancangan, selanjutnya menyajikan informasi dalam
rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu
program adalah merupakan pengertian dari ...
a.
Definisi Evaluasi
b.
Definisi Penilaian
c.
Definisi pengukuran
d.
Definisi Goal Free Evaluation
9.
Model yang dikembangkan
tyler, evaluator terus menerus memantau sejak awal proses, terus melihat sejauhmana
tujuan telah tercapai ini adalah pengertian dari ...
a. Model
Evaluasi Berbasis tujuan
b. Model Evaluasi
Bebas Tujuan
c. Model
Evaluasi Adversary
d. Model
Evaluasi Responsip
10. Proses
evaluasi yang mengharuskan ada syarat syarat anatara lain mengidentifikasi tujuan, merumuskan tujuan
menjadi indikator indikator, mengembangkan metode serta memastikan program
telah berakhir adalah syarat dari metode evaluasi...
a. Metode
evaluasi bebas tujuan
b. Metode
evaluasi berbasis tujuan
c. Metode
evaluasi sumatif dan formatif
d. Metode
evalauasi responsip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar