TIPE-TIPE
KEPEMIMPINAN
A. Tipe-Tipe
Kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam
melaksanakan proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu
permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman
Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe
kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1. Tipe
kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan
mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh
pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe
kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui
bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3. Tipe
kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia
bekerja menurut peraturan- peraturan
yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4. Tipe
kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan
bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung
jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut
serta dalam segala kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam
usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis
leadership). Kepemimpinan ini dicirikan
oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan
untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada
anaknya.
6. Tipe
kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin
mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga
bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang
keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.
Daniel Goleman, ahli di bidang EQ, melakukan
penelitian tentang tipe-tipe kepemimpinan
dan menemukan ada 6 (enam) tipe kepemimpinan. Penelitian itu membuktikan pengaruh dari masing-masing tipe terhadap
iklim kerja perusahaan, kelompok, divisi serta prestasi
keuangan perusahaan. Namun hasil penelitian itu juga menunjukkan, hasil kepemimpinan yang terbaik tidak
dihasilkan dari satu macam tipe. Yang paling baik justru jika seorang pemimpin dapat mengkombinasikan
beberapa tipe tersebut secara fleksibel dalam
suatu waktu tertentu dan yang sesuai dengan bisnis yang
4
sedang
dijalankan. Memang, hanya sedikit jumlah pemimpin yang memiliki enam tipe tersebut dalam diri mereka. Pada umumnya hanya
memiliki 2 (dua) atau beberapa saja. Penelitian yang dilakukan terhadap para pemimpin tersebut juga menghasilkan
data, bahwa pemimpin yang paling
berprestasi ternyata menilai diri mereka memiliki kecerdasan emosional yang lebih rendah dari yang sebenarnya. Pada umumnya
mereka menilai bahwa dirinya hanya memiliki
satu atau dua kemampuan kecerdasan emosional.
Selanjutnya
menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-
tipe
kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
1.Otokratis, pemimpin
yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku
dengan ketat dan instruksi- instruksinya
harus ditaati.
2.Demokratis, pemimpin
yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya
berusaha bertanggung jawab tentang
pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan- kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan
penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang
berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
3.Laissezfaire, pemimpin
yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada
para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur
tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua
pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup
dapat memberikan kesempatan pada para
bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.
Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada
kenyataannya tipe kepemimpinan yang otokratis,
demokratis, dan laissezfaire, banyak diterapkan oleh para pemimpinnya di dalam berbagai macam organisasi, yang
salah satunya adalah dalam bidang
pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di bidang pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai
dengan harapan atau tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi, posisinya, yang
pada akhirnya gaya atau tipe kepemimpinan yang
dipakai oleh para pemimpin, terutama dalam bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorang pemimpinan yang
profesional.
Dalam suatu
organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang
dapat
mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut :
1. Tipe
Otokratik
Seorang
pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari
sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya
sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan
“keakuannya”.
5
2. Tipe
Paternalistik
Tipe
pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang
digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang
tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini
dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan
guru.
3. Tipe
Kharismatik
Karakteristik
yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik
adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan
secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4. Tipe
Laissez Faire
Pemimpin ini
berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari
orang-orang yang sudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh
masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5. Tipe
Demokratik
Pemimpin
yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
Seorang pemimpin demokratik disegani
bukannya ditakuti.
Dari kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing
tipe memiliki kelebihan dan kelemahannya.
Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran
diperlukan tipe kepemimpinan yang otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak
senang, semua anggota organisasi didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan
tipe kepemimpinan yang akan diterapkan
oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar